Pusat Studi Bencana (PSB) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melaksanakan program Pengabdian Kepada Massyarakat dalam bentuk sosialisasi guna meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mendukung proses pembelajaran anak di Era Pandemi Covid-19 yang dilaksanakan di Dusun Ngoro Tengah, Desa Triyagan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo pada Minggu, 04 Juli 2021 dengan menggunakan Protokol Kesehatan.

Kegiatan sosialisasi ini diselenggarakan menggingat bencana epidemi atau wabah penyakit (UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan Perka BNPB Nomer BNPB No. 02 Tahun 2012) yaitu Pandemi Covid-19 yang masih sangat menghawatirkan. Hal ini dikarenakan Indonesia dan negara di hampir seluruh bagian dunia sedang mengalami second wave Covid-19. Dimana salah satu dampaknya berpengaruh terhadap dunia pendidikan di seluruh tingkat, baik di tingkat PAUD dan TK, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi. Dampak dari Pandemi Covid-19 terhadap dunia pendidikan salah satunya adalah proses pembelajaran Luring berubah menjadi pembelajaran Daring. Perubahan proses pembelajaran ini cukup mempengaruhi faktor Psikologis anak-anak.
“Anak-anak membutuhkan dukungan dari orangtua untuk menghadapi Pandemi Covid-19 ini khususnya dalam melaksanakan proses pembelajaran yang dilaksanakan secara daring” Jelas Prof. Dr. Chatarina Muryani, M.Si., Minggu (04/07/2021). Dengan demikian pentingnya kegiatan sosialisasi ini sangat perlu dilaksanakan untuk melindungi anak-anak dari dampak pandemi Covid-19 di sektor pendidikan.
“Pendampingan, pengontrolan dan support orang tua sangat dibutuhkan oleh anak-anak dalam pembelajaran daring saat ini, mengingat pembelajaran daring tetap akan dilaksanakan kedepan karena peningkatan dari kasus Covid-19 yang meningkat cukup drastis” jelas Lintang Ronggowulan, S.Pd., M.Pd.
Menurut Yunus Aris Wibowo, S.Pd, M.Sc, “ Kalau daring itu hanya mengajar saja, tidak bisa atau sulit apabila harus mendidik anak-anak dengan sistem daring, dimana sejatinya guru adalah seorang pendidik yang selalu memberikan pesan moral atau value dalam setiap pembelajaran. Dengan demikian harus ada peran atau kontrol orang tua untuk meminimalisir Education Gap atau bahkan Lost Generation”. Dalam kegiatan ini disamaikan pula mengenai pengetahuan dasar untuk Covid-19 serta mengenal jenis pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan di jenjang Pra Sekolah (PAUD dan TK), Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi. Jenis pembelajaran untuk setiap jenjang di atas pastinya berbeda beda sesuai denganperkembangan peserta didiknya dengan demikian setidaknya selaku orang tu kita wajib untuk ikut serta dalam mendukung.