Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) setiap bulan Oktober. Peringatan ini dilakukan di berbagai daerah secara bergantian untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman bencana. Pada tahun 2024, Bulan PRB diadakan di Banda Aceh, kota yang dikenal dengan sejarah panjangnya menghadapi berbagai bencana alam, terutama gempa bumi dan tsunami.
Dalam rangka memeriahkan Bulan PRB 2024, Forum Perguruan Tinggi Pengurangan Risiko Bencana (FPT PRB) turut berpartisipasi dengan mengadakan Sharing Session yang dihadiri oleh akademisi dan peneliti dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi dalam memberikan kontribusi nyata terhadap mitigasi bencana di tanah air. Acara ini dipimpin langsung oleh Ketua FPT PRB, Dr. Sorja Koesuma, S.Si., M.Si., yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Penanggulangan Bencana (P3B). Dalam sambutannya, Dr. Sorja menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam pengembangan ilmu pengetahuan terkait penanggulangan bencana dan kesiapsiagaan masyarakat.
Acara ini turut dihadiri oleh beberapa tokoh penting di bidang kebencanaan, termasuk Deputi Bidang Kesiapsiagaan BNPB, Ibu Dra. Prasinta Dewi, M.A.P, Kepala Tsunami and Disaster Mitigation Research Centre (TDMRC) Universitas Syiah Kuala (USK), serta Wakil Rektor 3 USK, Prof. Dr. Mustanir. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Mustanir membuka acara dengan sambutan yang menekankan pentingnya riset dan inovasi dalam menghadapi risiko bencana yang semakin kompleks di era perubahan iklim ini.
Sesi sharing FPT PRB ini menghadirkan 16 makalah ilmiah dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang membahas berbagai aspek terkait pengurangan risiko bencana. Beberapa topik yang diangkat meliputi kajian risiko bencana di berbagai wilayah, pemodelan tsunami, pendidikan kebencanaan, hingga adaptasi perubahan iklim yang menjadi tantangan baru dalam penanggulangan bencana. Para akademisi dan peneliti yang hadir berharap hasil dari penelitian ini dapat diimplementasikan oleh pemerintah daerah maupun instansi terkait untuk memperkuat upaya mitigasi bencana di Indonesia.
Selain sebagai ajang berbagi pengetahuan, kegiatan ini juga menjadi platform penting bagi para peneliti dan akademisi untuk menjalin kerjasama lintas institusi dalam rangka memperkuat kapasitas Indonesia dalam menghadapi berbagai ancaman bencana. Diharapkan, hasil dari pertemuan ini tidak hanya menjadi sebuah kajian ilmiah, tetapi juga menjadi panduan dalam kebijakan pengurangan risiko bencana di berbagai daerah.
Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi antara berbagai pihak, Bulan PRB 2024 di Banda Aceh menjadi momentum penting dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di seluruh Indonesia. Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa melalui inovasi, riset, dan pendidikan kebencanaan, Indonesia dapat lebih siap dalam menghadapi risiko bencana di masa depan.