Pada hari Senin tanggal 19 Oktober 2020, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Karanganyar menggandeng Pusat Studi Bencana LPPM UNS dalam pelaksanaan kegiatan Pelatihan Fasilitator DESTANA Kabupaten Karanganyar tahun 2020. Kegiatan ini bertempat di River Hill Resort, Tawangmangu, Kab. Karanganyar. Meskipun kegiatan dilaksanakan secara luring, baik panitia maupun peserta tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk mengantisipasi/mencegah penularan virus COVID-19. Rencananya, Pelatihan Fasilitator DESTANA Kabupaten Karanganyar tahun 2020 dimulai dari tanggal 19 Oktober sampai dengan 22 Oktober 2020. Pakar dari Pusat Studi Bencana LPPM UNS diberikan tugas untuk menyampaikan materi Pengantar PRB (Pengurangan Risiko Bencana), Penilaian Ketangguhan Desa, Pengkajian Risiko Bencana Partisipatif, Pengembangan Teknologi Sistem Peringatan Dini, Penyusunan Rencana Evakuasi, Penyusunan Rencana Kontingensi, dan Penyusunan RPB Desa. Pakar Pusat Studi Bencana LPPM UNS yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Prof. Dr. Chatarina Muryani, M,Si; Dr. Yasin Yusup, S.Si., M.Si; Sorja Koesuma, S.Si., M.Si; Dr. Pipit Wijayanti, M.Sc; Ahmad Marzuki, S.Si., Ph.D; Dr. Munawar Kholil, S.H., M.Hum; dan Drs. Sarjoko Lelono, M.Kes. Peserta dalam kegiatan ini berasal dari relawan kebencanaan, tokoh masyarakat, dan pihak desa khususnya desa yang rawan terjadi bencana.
Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang berpotensi terjadi multirisiko bencana. Bencana yang sering terjadi di Kabupaten Karanganyar adalah banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor. Sebagai contoh, di Desa Dayu Kec. Gondangrejo terdapat titik-titik lokasi rawan banjir dan rawan longsor. Adanya risiko bencana tersebut diharapkan masyarakat, relawan, dan pihak desa setempat memiliki kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana yang dapat terjadi kapanpun. Dalam hal ini, Pusat Studi Bencana LPPM UNS sebagai perguruan tinggi turut berperan dalam upaya PRB (Pengurangan Risiko Bencana) di Kabupaten Karanganyar.
